Question 1

1. Apakah emas perhiasan harus dizakati?

Accepted Answer

Ini adalah salah satu pertanyaan paling sering diajukan terkait nisab emas. Secara umum, emas perhiasan yang digunakan secara wajar sebagai perhiasan dan tidak berlebihan, menurut mayoritas ulama, tidak dikenakan zakat. Tujuannya adalah untuk dipakai sebagai zinah (perhiasan), bukan sebagai simpanan atau alat investasi yang produktif.

Namun, ada pengecualian penting. Jika perhiasan emas tersebut disimpan dan tidak pernah dipakai dalam jangka waktu lama dengan niat sebagai investasi atau cadangan kekayaan, atau jika jumlahnya sangat berlebihan hingga melewati batas kewajaran (yang bisa berbeda pandangan ulama), maka ia dapat dikenakan zakat. Dalam kasus seperti ini, emas perhiasan tersebut diperlakukan sama dengan emas batangan atau simpanan yang wajib dizakati jika telah mencapai nisab emas dan haulnya.

Question 2

2. Bagaimana jika saya punya emas tapi belum mencapai nisab?

Accepted Answer

Jika total kepemilikan emas Anda, baik perhiasan yang disimpan maupun emas batangan, belum mencapai nisab emas (85 gram), maka Anda belum memiliki kewajiban untuk mengeluarkan zakatnya. Ini adalah prinsip dasar zakat: hanya yang mampu dan memiliki harta melebihi batas minimal saja yang dikenakan kewajiban ini.

Meskipun belum wajib zakat, menyimpan emas tetap merupakan pilihan investasi yang baik. Anda bisa terus menabung emas hingga mencapai nisab emas di masa depan. Pada saat itu, barulah kewajiban zakat akan melekat pada kepemilikan Anda, dan Anda bisa mulai menghitung serta menunaikannya.

Question 3

3. Apakah nisab emas berubah setiap tahun?

Accepted Answer

<p></p>

Question 4

4. Bagaimana jika harga emas naik/turun drastis setelah haul?

Accepted Answer

Pertanyaan ini relevan dengan fluktuasi harga. Jika Anda telah mencapai nisab emas pada awal haul (misalnya di bulan Ramadhan tahun lalu) dan jumlah emas Anda tetap di atas nisab sepanjang tahun, maka zakat Anda wajib dibayarkan pada akhir haul (Ramadhan tahun ini), meskipun harga emas pada saat itu mungkin berbeda jauh dari awal haul.

Ketika tiba waktu pembayaran zakat, jumlah zakat yang harus dikeluarkan adalah 2.5% dari total gram emas yang Anda miliki saat itu, atau jika dibayarkan dalam bentuk uang, dihitung berdasarkan harga emas pada hari Anda membayar zakat. Jadi, fluktuasi harga akan memengaruhi jumlah nominal Rupiah yang Anda bayarkan, bukan status kewajiban zakat yang didasarkan pada nisab emas dalam gram.

Question 5

5. Bisakah zakat emas dibayar dengan uang tunai?

Accepted Answer

Ya, zakat emas boleh dibayar dengan uang tunai yang setara dengan nilai 2.5% dari total emas yang wajib dizakati. Ini adalah pendapat mayoritas ulama kontemporer, mengingat kemudahan dan kepraktisan dalam pendistribusian uang tunai kepada mustahik di zaman sekarang. Meskipun asalnya zakat emas bisa dibayarkan dengan emas fisik, konversi ke uang tunai sangat diperbolehkan.

Untuk menghitung nilai uang tunai ini, Anda perlu mengalikan 2.5% dari total gram emas yang Anda miliki (setelah dikurangi nisab emas jika ada perhitungan tertentu) dengan harga emas per gram pada hari Anda membayar zakat. Hal ini memudahkan proses administrasi bagi lembaga amil zakat dan penerima manfaat.

zakat emas

Hitung Nisab Emas, Jangan Sampai Lewat! Bebas Dosa & Tenang

Quick Link

Support

Company

Signup our newsletter to get update information, news, insight or promotions.